Apa sih bekal makanan untuk pendakian gunung yang biasa sahabat bawa? Kebanyakan para pendaki memilih asupan makanan selama pendakian gunung dari bahan-bahan yang instan, tanpa memikirkan lebih lanjut keseimbangan antara jumlah energi yang dibutuhkan dengan yang dimasukkan. Terlebih lagi jika pendaki pemula adalah mereka yang hanya sekedar ikut-ikutan dan tidak melalui proses pendidikan.
Salah satu contoh yang sering kita lihat adalah penggunaan mie instant yang sangat populer sebagai bekal makanan dalam pendakian gunung. Kemasannya ringan, mudah diproses dan cepat. Ternyata menurut artikel ini ternyata penggunaan mie instan tidak tepat. Mie instan mengandung potensi tidak sesuai dengan perut dan badan cepat lelah kembali karena memang kurangnya energi. Bahan lain yang justru dianjurkan adalah kentang rebus.
Sebagai cadangan energi cepat saji, biasanya para pendaki juga membawa bekal roti, sosis, kornet dan tentu air sebagai minuman. Penggunaan minuman beralkohol sangat tidak dianjurkan dalam pendakian. Jika masih memungkinkan ada baiknya kita membawa bekal buah-buahan. Semua bekal makanan harus diperhitungkan secara cermat sesuai dengan lama perjalanan dan kesesuaian dalam berat total beban bawaan yang digendong.
Jika masih mendapatkan sumber makanan dari penduduk atau warung di kaki gunung, tentu sebaiknya kita membongkar dulu perbekalan kita.
Nah, bagaimana dengan bekal yang sahabat bawa selama ini? Jika ada pengalaman atau referensi untuk melengkapi, silakan berbagi di kotak komentar.
lamun mawa kentang 1/4 kg rp. 8.000,-
ReplyDeleteroti tawar 2 @ rp. 10.000,- = 20.000
sosis 1 toples rp. 15.000,-
kornet 2 buah @ rp. 20.000,- = rp. 40.000,-
jd total rp. 81.000,-
tah lamun rp. 81.000,- buat mie bisa beli 1 kadus setengah......lamun kitu mending bawa mie aja! praktis, cepat & murah.....masalah cape gimana nanti aja.....hehehe
memang, pertimbangan ekonomis kuduna dijadikeun acuan nomer hiji nya haha
ReplyDeleteSetuju !
ReplyDeletettd.
Pedagang Mie Instant