Dari hari ke hari, perasaan kami (tim pendukung) makin tidak menentu. Kami memantau proses evakuasi korban (alm. Kang Yanto Martogi) oleh Tim SAR melalui radio komunikasi di rumah Ceu Milly Gandamustika (Angkatan 86). Akhirnya, entah hari keberapa, tibalah berita bahwa korban sudah bisa diturunkan untuk selanjutnya diproses dan diterbangkan ke Jakarta.
Keesokan harinya, kami meluncur ke Jakarta untuk menjemput jenazah korban. Setelah semalam menginap di Mess Perwira AD atas kebaikan ayah dari Kang Iwan Darmawan (Angkatan 1985), Jenderal Edi Sudradjat yang saat itu menjabat sebagai Kasad (hatur nuhun Kang Iwan...), kami menuju bandara.
Tengah hari, jenazah diturunkan dari pesawat Garuda yang membawanya dari Pontianak dengan dikawal dua sahabat tim ekspedisi, Kang Herry 'Nyamuk' Hykmanto (86) dan Kang Hakiki Sudrajat (86). Setelah sempat disemayamkan beberapa saat di Cargo Bandara, jenazah kemudian dibawa ke kampung halaman korban di Medan.
Beberapa hari kemudian, sahabat-sahabat Tim Ekspedisi Gunung Daya tiba kembali di Bandung. Selamat datang sahabat-sahabat....
Catatan bagiku. Puncak bukanlah tujuan akhir, tetapi lebih dalam dari itu. Ketika melakukan perjalanan ini bersamamu, terbersit rasa syukur dan arti sebuah perjuangan.
Mendaki adalah tentang kerendahan hati, bukan gengsi dan pembuktian diri....
Kusampaikan tulisan ini, untuk UKL dan kebersamaan.
(Eddie/ed:yzk*)
No comments:
Post a Comment